Balitbang dan UNTAN Selenggarakan Seminar Penelitian Kerjasama, Revitalisasi Harapan: Inovasi dan Kemitraan untuk Mengakhiri Kemiskinan Ekstrem di Kalbar
Pontianak, - Balitbang Provinsi Kalbar dan Universitas Tanjungpura Pontianak, laksanakan kegiatan Seminar Penelitian Kerjasama dengan topik “Revitalisasi Harapan: Inovasi dan Kemitraan Untuk Mengakhiri Kemiskinan Ekstrem di Kalimantan Barat” (Studi Kasus di Kabupaten Sambas) yang diselenggarakan di Hotel Mercure Pontianak pada hari Kamis (20/2/2025).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Plh. Kepala Balitbang Provinsi Kalbar Dr. Abdul Haris Fakhmi, S.T., M.T dan dihadiri oleh Narasumber Pembahas yang berasal dari Pejabat/Staf di Lingkungan Pemprov Kalbar, Narasumber Penyaji yang berasal Team Peneliti LPPM Untan Pontianak dan Peserta Aktif yang terdiri dari Pejabat/Staf di Lingkungan Pemprov Kalbar.
Dalam sambutannya, Plh. Kepala Balitbang mengatakan bahwa Provinsi Kalimantan Barat prosentase kemiskinan ekstrem masih berada di 0,57% pada tahun 2024. Dalam rangka mendukung penurunan kemiskinan ekstrem perlu usaha yang extraordinary atau luar biasa, tidak bisa lagi biasa-biasa saja karena perlu sasaran dalam melaksanakan program dan kegiatan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerapkan 4 (empat) langkah strategis untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem, yaitu pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan, penguatan usaha mikro, serta peningkatan akses permodalan untuk keluarga miskin.
Selain itu juga dengan penguatan layanan dasar yaitu melalui penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan, air bersih, listrik, dan sanitasi yang memadai untuk masyarakat di wilayah miskin ekstrem, kolaborasi lintas sektor yang melibatkan sektor swasta, akademisi, dan komunitas lokal untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang sesuai kebutuhan masyarakat, memanfaatkan teknologi informasi untuk memastikan program-program Pemerintah dapat diakses dengan mudah dan transparan oleh masyarakat miskin ekstrem. Dengan langkah-langkah tersebut, kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat diharapkan meningkat secara signifikan. Kolaborasi ini adalah wujud komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk menciptakan perubahan nyata di Provinsi ini.
Dalam paparan yang disampaikan oleh Tim Peneliti, mengatakan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Kalbar pada tahun 2024 sebesar 0,57% atau sekitar 1.915 orang/jiwa. Data tersebut menunjukkan tren positif dalam upaya pengentasan kemiskinan, artinya tingkat kemiskinan di Kalbar dipengaruhi oleh karakteristik geogafisnya yang beragam mencakup wilayah pesisir yang luas serta pedalaman yang terpencil. Adapun maksud dalam penelitian tersebut adalah sejauh mana program perlindungan sosial yang telah diterapkan pemerintah, dampak infrastruktur dan akses terhadap layanan dasar, serta mengevaluasi efektifitas program intervensi yang telah dilakukan.
Sedangkan tujuan penelitian dimaksud adalah mengidentifikasi karakteristik dan distribusi masyarakat miskin, analisis efektifitas program perlindungan sosial, mengembangkan model intervensi berbasis potensi lokal, mengkaji dampak infrastruktur dan akses layanan dasar. Dengan model penanganan program penurunan kemiskinan ekstrem dari penelitian tersebut, Tim Peneliti mengharapkan dalam tahun ini angka kemiskinan ekstrem mencapai 0% dengan target mencakup peningkatan pendapatan 30%, peningkatan akses air bersih dan sanitasi 80%, peningkatan penyelesaian pendidikan dasar 90%, serta evaluasi tahunan akan memastikan efektivitas program serta optimalisasi strategi intervensi yang dapat membantu pemerintah dalam menghapus kemiskinan ekstrem di Kalbar.