Kubu Raya, - Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalbar sebagai instansi terbaik program kerjasama riset. Salah satu Kerjasama riset antara UMP dan Balitbang adalah kasus stunting di Kabupaten Landak. Penyerahan penghargaan tersebut berlangsung di RM Opera Dining Jl. Arteri Supadio A. Yani Kabupaten Kubu Raya. Rabu (28/12/2022).
Kepala Balitbang Provinsi Kalbar, Dr. Herkulana Mekarryani S., M.Si mengungkapkan rasa terima kasih kepada Balitbang atas penghargaan dan apresiasi yang telah diberikan. Menurutnya, Kerjasama antara Balitbang dengan Muhammadiyah sangat luar biasa. UMP sangat mendukung visi misi Gubernur Kalbar melalui penelitian program dari Gubernur.
“Riset dari UMP ini juga luar biasa. Bukan riset mendasar, tetapi riset penerapan, seperti stunting, picohydro (salah satu alternatif pembangkit listrik), pengolahan emas tanpa mercuri, dan terkait pentahelix. Berbagai riset ini menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk diterapkan,” kata Dr. Herkulana usai menerima penghargaan.
Beragam rekomendasi penelitian yang diajukan UMP tersebut, lanjut Dr. Herkulana, benar-benar diperlukan untuk pihaknya kedepan, khususnya di tahun 2023. Karena itu, di tahun mendatang Balitbang akan Kembali bekerjasama dengan UMP dan beberapa universitas lainnya. Namun, penelitian yang dilakukan tidak banyak karena keterbatasan dana. Tahun depan, penelitian bakal dikerucutkan menjadi dua isu strategis, yaitu tentang stunting dan UMKM.
Khusus stunting, ada temuan dari hasil riset UMP terkait faktor penyebab masih adanya kasus stunting di landak. Tim dari Muhammadiyah menemukan adanya pengaruh seorang nenek (pihak keluarga) yang masih mempercayai mitos terhadap kegiatan dan asupan makanan tertentu yang tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak-anak. Mitos yang dipercayai ini mengakibatkan program-program penurunan stunting oleh pemerintah daerah setempat tidak berdampak, bahkan stunting cenderung meningkat.
Menurut Dr. Herkulana ini merupakan temuan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut di tahun 2023 nanti. Ini juga akan menjadi inovasi baru dalam penelitian. Jadi, kemungkinan nanti salah satu rekomendasinya adalah perlunya edukasi atau semacam pelatihan untuk para nenek, tentang gizi yang baik agar tidak ada lagi stunting. “tapi semua itu tetap kita konsultasikan lagi dengan Mejelis Pertimbangan Perangkat Daerah,” imbuhnya.
Rektor UMP, Dr. Doddy Irawan, M.Eng menjelaskan, pihaknya mengajukan penelitian tentang stunting karena masalah ini cukup mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya Gubernur Kalbar, mengingat kasusnya masih tinggi. Selain itu, penelitian ini juga merupakan penelitian lanjutankerjasama dengan Pemkab Landak.
“Karena stunting ini masih tinggi kasusnya, sementara program pemerintah sudah banyak dijalankan, maka kita lanjutkan risetnya. Namun, kali ini lebih pada intervensi. Artinya, lebih bergerak dibidang lapangan menyasar ke rumah warga sehingga bisa cepat diketahui hasilnya seperti apa, “terangnya.
Dr. Doddy melanjutkan, sebelum ini, pihaknya lebih cenderung meneliti tentang makanan dan sanitasi. Tapi setelah diriset secara intervensi, ternyata ada factor seorang nenek yang juga bisa menyebabkan stunting.
“Makanya ada istilah nenek stunting, yang masih mempercayai mitos tentang larangan makanan dan kegiatan pada anak. Pengaruh keluarga juga sangat tinggi untuk kasus stunting ini,”jelasnya.
Ditahun 2023 nanti, pihaknya berencana akan melakukan riset dikawasan sebangki dan beberapa desa di Kabupaten Landak. Tetapi ini belum dapat dipastikan karena masih akan dilihat kembali, dan tergantung kesepakatan di Tim. Kenapa Landak? Menurutnya, ini karena program tersebut berkelanjutan dari program sebelumnya yang dilaksanakan di landak. “Landak juga kedepannya akan dijadikan project contoh stunting yang kasusnya masih tinggi walau sudah banyak program diterapkan,”tambahnya.
Dr. Doddy lantas mengapresiasi kerjasama dan penunjukan pihaknya untuk melakukan riset, khususnya tentang stunting. UMP dinilai akan semakin berkembang lewat riset-riset. Hal ini sejalan dengan tujuan pihaknya inging menjadikan UMP sebagai pusat unggulan.
Sumber : Pontianak Post